Thursday 2 April 2015

EPIDEMIOLOGI DAN ETIOLOGI G A G A L J A N T U N G

By: Robert B, Parker,J. Herbert Patterson, and Julie A, Johnson

KONSEP-KONSEP POKOK
1.      Gagal jantung adalah sindrom klinis disebabkan oleh ketidakmampuan dari jantung untuk memompa darah cukup sebagai kebutuhan metabolisme tubuh. Kegagalan jantung dapat diakibatkan oleh banyak gangguan yaitu berkurangnya pengisian ventrikular (disfungsi diastolic) dan/atau kontraktilitas miokardial (sistolik disfungsi), Yang terkemuka penyebab gagal jantung adalah penyakit arteri koroner, dan hipertensi, Tanda-tanda yang utama dari sindrom ini  adalah dyspnea, kelelahan, dan retensi cairan.
2.      Gagal jantung adalah gangguan yang dicetuskan  oleh terlukanya otot jantung. Sebagai akibat terjadinya luka, sejumlah respon pengganti diaktifkan  untuk mempertahankan cardiac output yang cukup, termasuk system saraf simpatetik, meningkatnya preload, vasokonstriksi, dan hipertropi ventricular/ remodeling. Perubahan-perubahan mekanisme tersebut yang menyebabkan gejala dari gagal jantung dan mempercepat terjadinya penyakit tesebut.
3.      Harus kita mengerti patofisiologi gagal jantung terbaik digambarkan dalam bentuk neurohormonal, termasuk norepineprin, angiotensin II, aldosteron, vasopressin, dan sejumlah citokinin yang menyebabkan bengkak, memainkan peran penting dalam perubahan ventrikular dan berikutnya mempercepat terjadinya gagal jantung. Sangat penting, farmakoterapi ditargetkan sebagai antagonis pelepasan neurohormonal untuk memperlambat terjadinya gagal jantung dan memperbaiki ketahanan hidup.
4.      Kebanyakan pasien dengan simpton gagal jantung harus dirawat  secara rutin  dengan empat macam obat :  angiotensin converting enzyme (ACE) inhibitor, α β – bloker, diuretic dan digoxin. Keuntungan dari obat-obat ini adalah memperlambat terjadinya gagal jantung, mengurangi kesakitan dan kematian, dan mengobati simpton-simpton yang menyebabkan gagal jantung tersebut.
5.      Pada pasien gagal jantung . ACE inhibitor  mempertahankan kehidupan, memperlambat terjadinya pencetusan penyakit tersebut, mengurangi jumlah pasien di rumah sakit, dan meningkatkan kualitas hidup. Dosis dari obat ini harus sesuai  dengan percobaan klinik untuk mempertahankan kualitas hidup. Pada saat ACE inhibitor  dikontraindikasikan  atau tidak ditoleransi, reseptor  bloker angiotensin II atau kombinasi dari hidralazin dan isosorbid dinitrat adalah alternatif yang cocok. Paien dengan asimptomatik disfungsi ventrikel kiri dan/atau myocardial infark (stage B dari Perkumpulan Cardiology Amerika/ tujuan pembagian Organisasi  Jantung Amerika (ACC/AHA) ) juga harus menerima ACE inhibotor, dengan tujuan  mencegah gagal jantung dan mengurangi kematian.
6.      β bloker carvedilol, metoprolol CR/XL, dan bisoprolol telah menunjukkan kerja lambat, menurunkan rawat rumah sakit dan kebutuhan pencangkokan, dan penyebab kebalikan perubahan bentuk dari ventrikel kiri. Hal-hal tersebut direkomendasikan  untuk semua pasien dengan gejala gagal jantung, Terapi harus dimulai  dengan dosis rendah, dengan menaikkan dosis secara perlahan-lahan  sampai dosis yang ingin dicapai.
7.      Walaupun diuretik kronik sering digunakan pada pasien gagal jantung, tapi hal ini tidak diperintahkan  dan ini dibutuhkan hanya pada pasien  dengan edema peripheral dan/atau kongestif paru.
8.      Digoxin tidak memperbaiki  ketahanan pasien gagal jantung tapi menyediakan keuntungan yang simptomatik, khususnya  pasien tertentu yang menderita gagal jantung  dengan supraventricular tachiarytmia (misalnya , atrial fibrillatoion). Digoxin bekerja  harusnya  bisa mencapai konsentrasi plasma 0,5 sampai 1 ng/mL; lebih tinggi dari konsentrasi plasma, tidak dihasilkan keuntungannya tapi  mungkin dihasilkan resiko  toksisitasnya.
9.      Antagonis aldosteron spironolactone dengan dosis rendah telah menunjukkan mengurangi angka kematian  paada pasien  dengan New York Heart Association (NYHA) kelas III dan IV gagal jantung dan ini harus secara tegas  dipertimbangkan pada pasien. Memberikan biaya yang rendah dan dan gambaran keamanan dari hasil penelitian, ini mungkin beralasan untuk mempertimbangkan pada pasien dengan simptomatik gagal jantung, khususnya yang menggunakan suplemen potassium, pada siapa antagonis potassium ini yang tidak boleh diberikan atau dikurangi, dan harus dipertimbangkan secara tepat  pada pasien yang menderita gagal jantung.
10.  Tidak ada  terapi untuk memajukan/memperbaiki gagal jantung yang telah diteliti untuk saat ini, menunjukkan pengaruh mortalitas. Tujuan pengobatan secara langsung ditujukan untuk memperbaiki transport oxygen sistemik dan jaringan perfusi, meringankan terjadinya edema paru, membatasi terjadinya kerusakan jantung. Memaksimalkan terapi oral  dan penggunaan kombinasi  cara cepat pengobatan secara intravena dengan perbedaan kerja jantung sering dibutuhkan untuk optimasi cardiac output dan menghilangkan terjadinya edema paru, dan membatasi terjadinya ischemia. Pemantauan secara cepat hemodynamic  biasanya dibutuhkan untuk menyediakan dengan segera umpan balik kemanjuran pengobatan dan efek merugikan.
11.  Farmasis memainkan peran yang penting sebagai bagian tim multidisipliner untuk mengoptimalkan terapi gagal jantung. Farmasis harus bertanggung jawab  seperti kegiatan-kegiatan untuk mengoptimalkan pengaturan terapi obat gagal jantung (namanya, untuk memastikan obat-obat yang tepat untuk digunakan), pengajaran kepada pasien  mengenai pentingnya ketaatan  terhadap aturan pengobatan gagal jantung              (termasuk pharmacology dan yang berhubungan dengan makanannya). Penyaringan  untuk obat-obat yang mungkin membuat keadaan menjadi lebih buruk dan terjadinya gagal jantung, monitoring pada efek obat yang merugikan  dan interaksi obat-obatan.

1&2     Gagal jantung  adalah sindrom klinik yang menghalangi kemampuan dari ventrikel kiri untuk mengisi dengan  atau memompa darah, hingga menyebabkan ketidakmampuan memompa darah secara efisien sebagai proses metabolisme dari tubuh. Gagal jantung pada akhirnya akan menimbulkan sejumlah gangguan jantung, termasuk yang mempengaruhi pericardium, katup jantung dan myocardium. Penyakit yang menghasilkan efek merugikan ventricular diastole (pengisian), ventricular sistol (kontraksi), atau keduanya  berperan pada gagal jantung. Selama bertahun-tahun hal tersebut menguragi kontraksi jantung, atau disfungsi sistolik, adalah satu-satunya yang bertanggung jawab gangguan fungsi cardiac yang menyebabkan terjadinya gagal jantung, namun, saat ini diakui bahwa gangguan pada relaksasi (lusitropic) dari jantung, atau disfungsi diastolic, menyebabkan gagal jantung  20% sampai 50% pasien. Namun, tanpa memperhatikan dari etiologi gagal jantung, Harus digarisbawahi proses patofisiologi dan manifestasi prinsip klinik (seperti fatiq, dyspnea, dan volume yang berlebihan) adalah sama  dan terlihat bergantung pada penyebabnya. Menurut sejarah, gangguan ini biasa ditujukan pada gagal jantung congestif; dan menurut nomenclature saat ini karena pasien sindrom klinik gagal jantung tanpa memiliki gejala kongestif. Bab ini akan memfokuskan pengobatan pasien gagal jantung  dengan pengusiran pecahannya (isolasi disfungsi diastolic).

EPIDEMIOLOGY
            Gagal jantung adalah masalah epidemi kesehatan public di Amerika Serikat . Kira-kira 5 juta penduduk Amerika menderita gagal jantung, dengan 550.000 kasus diagnosa setiap tahun. Tidak seperti kebanyakan penyakit cardiovaskular, Biasanya gagal jantung meningkat dan diperkirakan terus meningkat untuk bebarapa dekade yang akan datang pada populasi usia. Kebanyakan penderita gagal jantung, mayoritas luas pasien gagal jantung adalah orang tua, dengan kondisi penyakit yang banyak yang mempengaruhi angka kesakitan dan kematian.Insiden gagal jantung dua kali lipat setiap dekade dan menyerang individu diatas umur 75. Gagal jantung kebanyakan diderita oleh lelaki daripada wanita sampai umur 65 tahun, yang digambarkan adlah  penyakit arteri koroner. Baru-baru ini hasil dari Framingham Heart Study menunjukkan  bahwa insiden  dari gagal jantung pada laki-laki hampir tidak berubah  lebih dari 40 tahun tapi berkurang kira-kira sepertiga pada wanita.. Perbedaan insiden gagal jantung mungkin didasarkan pada jenis kelamin  yang menyebabkan gagal jantung karena infark myocardial  adalah penyebab utama pada lelaki, sebaliknya hipertensi secara etilogi penyebab utamanya ada  pada wanita.
            Gagal jantung  adalah diagnosis utama yang dilaksanakan di rumah sakit. Rumah sakit setiap tahun mendiagnosis  gagal jantung  totalnya mendekati satu juta. Meningkat 165%  lebih dari dua dekade. Pastinya juga mempengaruhi ekonomi secara dahsyat. Dengan harapan saat ini meningkatnya secara pasti usia bayi-bayi yang lahir. Diperkirakan setahun pengeluaran untuk gagal jantung antara 24 – 50 juta dollar, meningkatnya biaya yang dihabiskan rumah sakit untuk pasien yang dirawat. Karena itu gagal jantung masalah pengobatan utama dengan pengaruh ekonomi yang kuat  karena itu diharapkan lebih signifikan dikaji dari kelompok usia.
            Meskipun sangat banyak kemajuan dalam pengertian dari etiologi, patofisiologi dan farmakoterapi dari gagal jantung, ramalan untuk pasien dengan gangguan ini menyisakan katakutan.Meskipun angka kematian mengalami kemunduran diatas 50 tahun, secara keseluruhan sisa umur 5 tahun untuk hidup kira-kira 50% untuk semua pasien dengan diagnosis gagal jantung, Secara sederhana angka kematian meningkat dengan gejala gagal jantung dibawah usia 65, 80% pada laki-laki dan 70% pada wanita akan mati dalam 8 tahun. Kematian diklasifikasikan secara mendadak kira-kira 40%, melibatkan aritmia ventricular serius sebagai penyebab  kematian yang harus digarisbawahi pada kebanyakan pasien dengan gagal jantung.

ETIOLOGY
            Gagal jantung dapat dihasilkan dari banyak gangguan yang mempengaruhi kontraksi jantung (fungsi sistolik) dan/atau relaksasi (diastolik disfungsi), penyebab utama gagal jantung ditunjukan pada Tabel 14.1. Gagal jantung sistolic adalah klasik, lebih dikenal bentuknya sebagai penyakit, tapi diperkirakan 20% sampai 50% pasien gagal jantung dengan melindungi fungsi sistolik ventricular kiri dan menderita disfungsi diastolik. Secara kontras  gagal jantung sistolik biasanya disebabkan infark myocardial sebelumya (MI), pasien dengan gagal jantung tipe diastolik adalah orang tua, wanita,memiliki penyakit hipertensi dan diabetes. Namun, frekuensi disfungsi sistolik dan diastolik sering bersamaan. Penyakit cardiovaskular yang umum  seperti MI dan hipertensi dapat menyebabkan keduanya disfungsi sistolik dan diastolik; kebanyakan pasien menderita gagal jantung dikarenakan berkurangnya kontraksi myocardial dan pengisian ventricular yang abnormal.
            Penyakit arteri koroner adalah penyebab utama gagal jantung sistolik, jumlahnya hampir 70%. MI memimpin pengurangan massa otot sehingga sel-sel myocardial menjadi mati. Meningkatnya kontraktilitas yang dihalangi akan bergantung pada ukuran terjadinya infark. Dalam usaha untuk mempertahankan cardiac output, Myocardium yang masih hidup digantikan melalui perubahan bentuk. Inilah yang memulai proses pencetusan penyakit gagal jantung. Secara detail dibahas pada “ bagian patofisiologi”. Myocardial ischemia dan infark juga mempengaruhi bagian diastolik dari jantung dengan melambatnya relaksasi ventricular dan meningkatnya kekakuan. Karena itu MI sering menghasilkan disfungsi sistolik dan diastolik.
            Disfungsi kontraksi sistolik adalah dilatasi cardiomipati pada saat berikutnya. Sekalipun penyebab berkurangnya frekuensi kontraksi  tidak diketahui, Ketidaknormalan  seperti pembentukan jaringan fibrosis,  perembesan pengisian sel-sel, hipertropi sel-sel, dan degenerasi sel myocardial  biasanya terlihat dalam uji histologi. 
            Tekanan atau volume yang berlebih menyebabkan ventricular hipertropi, dengan usaha mengembalikan kontraktilitas mendekati normal. Namun, jika tekanan atau volume berlebih berlangsung, proses perubahan bentuk menghasilkan geometri dari hipertropi sel myocardial  dan disertai dengan meningkatnya tumpukan kolagen pada matrix extracellular. Karena itu keduanya fungsi sistolik dan diastolik mungkin dirusak. Contoh-contoh dari tekanan berlebih termasuk hipertensi sistemik atau paru atau stenosis paru atau aorta. Hipertensi menyisakan penyebab utama pada penyakit jantung pada banyak pasien, khususnya wanita, orang tua, orang afrika dan amerika. Peran hipertensi tidak boleh diremehkan karena hipertensi adalah faktor resiko penting penyakit jantung iskemik dan karena itu sekarang juga  persentasenya tinggi pada pasien dengan penyakit ini. Volume yang berlebih mungkin terjadi dari pecahnya katup, melangsir,anemia dan kehamilan. sedikitnya hal itu menyebabkan disfungsi diastolik  tertulis pada Tabel 14-1 dan termasuk penyakit myocardial, mitral atau tricuspid valve stenosis, dan penyakit pericardial.

            Karena jantung iskemic dan/atau hipertensi memberikan hasil signifikan  terhadap pengembangan gagal jantung utama pada pasien . Hal tersebut penting ditegaskan bahwa penyakit gagal jantung secara luas adalah penyakit yang dapat dicegah. Karena itu baru-baru ini fakta bahwa obesitas dan asupan garam adalah faktor resiko penting pada gagal jantung  tidak dikejutkan lagi. Lebih dari itu, pemeriksaan tekanan darah dan pengaturan  tepat untuk faktor resiko untuk penyakit cardiovaskular (seperti pengentian merokok, pengobatan gangguan lemak, pengaturan diabetes, modifikasi makanan, dan lain-lain) adalah strategi penting  sebagai implementasi klinik  untuk mengurangi resiko gagal jantung.

0 comments: