Tablet adalah sediaan padat kompak,
dibuat secara kempa cetak, dalam bentuk tabung pipih atau sirkuler, kedua
permukaannya rata atau cembung, mengandung satu jenis obat atau lebih dengan
atau tanpa zat tambahan. Zat tambahan yang digunakan dapat berfungsi sebagai
zat pengisi, zat pengembang, zat pengikat, zat pelicin, zat pembasah atau zat
lain yang cocok ( menurut FI III). Tablet adalah sediaan padat mengandung bahan
obat dengan atau tanpa bahan pengisi. Berdasarkan metode pembuatan dapat
digolongkan sebagai tablet cetak dan tablet kempa (menurut FI IV).
Tablet dibuat terutama dengan cara
kompresi. Sejumlah tertentu dari tablet dibuat dengan mencetak. Tablet yang
dibuat secara kompresi menggunakan mesin yang mampu menekan bahan bentuk serbuk
atau granul dengan menggunakan berbagai bentukpunch dandie. Alat kompresi
tablet merupakan alat berat dari berbagai kapasitas dipilih sesuai dengan dasar
dari jenis tablet yang akan dibuat serta produksi rata-rata yang diinginkan.
Tablet yang dicetak dibuat dengan tangan atau dengan alat mesin tangan, dengan
cara menekan bahan tablet ke dalam cetakan, kemudian bahan tablet yang telah
terbentuk dikeluarkan dari cetakan dan dibiarkan sampai kering.
2.2.
KRITERIA TABLET
Suatu tablet
harus memenuhi kriteria sebagai berikut :
1. Harus mengandung zat aktif dan non aktif yang memenuhi persyaratan;
2. Harus mengandung zat aktif yang homogen dan stabil;
3. Keadaan fisik harus cukup kuat terhadap gangguan fisik/mekanik;
4. Keseragaman bobot dan penampilan harus memenuhi persyaratan;
5. Waktu hancur dan laju disolusi harus memenuhi persyaratan;
6. Harus stabil terhadap udara dan suhu lingkungan;
7. Bebas dari kerusakan fisik;
8. Stabilitas kimiawi dan fisik cukup lama selama penyimpanan;
9. Zat aktif harus dapat dilepaskan secara homogen dalam waktu tertentu;
10. Tablet memenuhi persayaratan Farmakope yang berlaku.
1. Harus mengandung zat aktif dan non aktif yang memenuhi persyaratan;
2. Harus mengandung zat aktif yang homogen dan stabil;
3. Keadaan fisik harus cukup kuat terhadap gangguan fisik/mekanik;
4. Keseragaman bobot dan penampilan harus memenuhi persyaratan;
5. Waktu hancur dan laju disolusi harus memenuhi persyaratan;
6. Harus stabil terhadap udara dan suhu lingkungan;
7. Bebas dari kerusakan fisik;
8. Stabilitas kimiawi dan fisik cukup lama selama penyimpanan;
9. Zat aktif harus dapat dilepaskan secara homogen dalam waktu tertentu;
10. Tablet memenuhi persayaratan Farmakope yang berlaku.
2.3.
KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN TABLET
Sediaan tablet banyak digunakan karena memiliki beberapa keuntungan, yaitu
:
1. Tablet dapat bekerja pada rute oral yang paling banyak dipilih;
2. Tablet memberikan ketepatan yang tinggi dalam dosis 3. Tablet dapat mengandung dosis zat aktif dengan volume yang kecil sehingga memudahkan proses pembuatan, pengemasan, pengangkutan, dan penyimpanan;
1. Tablet dapat bekerja pada rute oral yang paling banyak dipilih;
2. Tablet memberikan ketepatan yang tinggi dalam dosis 3. Tablet dapat mengandung dosis zat aktif dengan volume yang kecil sehingga memudahkan proses pembuatan, pengemasan, pengangkutan, dan penyimpanan;
4. Bebas
dari air, sehingga potensi adanya hidrolisis dapat dicegah/diperkecil.
Dibandingkan
dengan bentuk sediaan lain, sediaan tablet mempunyai
Keuntungan,
antara lain :
1. Volume sediaan cukup kecil dan wujudnya
padat (merupakan bentuk sediaan oral yang paling ringan dan paling kompak),
memudahkan pengemasan, penyimpanan, dan pengangkutan;
2. Tablet
merupakan bentuk sediaan yang utuh (mengandung dosis zat aktif yang
tepat/teliti) dan menawarkan kemampuan terbaik dari semua bentuk sediaan oral
untuk ketepatan ukuran serta variabilitas kandungan yang paling rendah;
3. Dapat mengandung zat aktif dalam jumlah besar dengan volume yang kecil;
4. Tablet merupakan sediaan yang kering sehingga zat aktif lebih stabil;
5. Tablet sangat cocok untuk zat aktif yang sulit larut dalam air;
6. Zat aktif yang rasanya tidak enak akan berkurang rasanya dalam tablet;
7. Pemberian tanda pengenal produk pada tablet paling mudah dan murah;
3. Dapat mengandung zat aktif dalam jumlah besar dengan volume yang kecil;
4. Tablet merupakan sediaan yang kering sehingga zat aktif lebih stabil;
5. Tablet sangat cocok untuk zat aktif yang sulit larut dalam air;
6. Zat aktif yang rasanya tidak enak akan berkurang rasanya dalam tablet;
7. Pemberian tanda pengenal produk pada tablet paling mudah dan murah;
8.Tidak
memerlukan langkah pekerjaan tambahan bila menggunakan permukaan pencetak yang
bermonogram atau berhiasan timbul;
9. Tablet
paling mudah ditelan serta paling kecil kemungkinan tertinggal di tenggorokan,
terutama bila bersalut yang memungkinkan pecah/hancurnya tablet tidak segera
terjadi;
10.
Pelepasan zat aktif dapat diatur (tablet lepas tunda, lepas lambat, lepas
terkendali);
11. Tablet
dapat disalut untuk melindungi zat aktif, menutupi rasa dan bau yang
tidak enak,
dan untuk terapi lokal (salut enterik);
12. Dapat
diproduksi besar-besaran, sederhana, cepat, sehingga biaya produksinya lebih
rendah;
13.
Pemakaian oleh penderita lebih mudah
14.Tablet
merupakan bentuk sediaan oral yang memiliki sifat pencampuran kimia, mekanik,
dan stabilitas mikrobiologi yang paling baik. (The Theory & Practice of
Industrial Pharmacy, Lachman Hal 294 dan Proceeding Seminar Validasi, Hal 26)
Di samping
keuntungan di atas, sediaan tablet juga mempunya beberapa
kerugian,
antara lain :
1. Ada orang
tertentu yang tidak dapat menelan tablet (dalam keadaan tidak
sadar/pingsan);
2. Formulasi
tablet cukup rumit, antara lain :
•Beberapa zat
aktif sulit dikempa menjadi kompak padat, karena sifat
amorfnya,
flokulasi, atau rendahnya berat jenis;
•Zat aktif
yang sulit terbasahi (hidrofob), lambat melarut, dosisnya cukup besar atau tinggi, absorbsi optimumnya
tinggi melalui saluran cerna, atau kombinasi dari sifat tersebut, akan sulit
untuk diformulasi (harus diformulasi sedemikian rupa);
•Zat aktif
yang rasanya pahit, tidak enak, atau bau yang tidak disenangi, atau zat aktif yang peka terhadap oksigen,
atmosfer, dan kelembaban udara, memerlukan enkapsulasi sebelum dikempa. Dalam
hal ini sediaan kapsul menjadi lebih baik daripada tablet. (The Theory &
Practice of Industrial Pharmacy, Lachman Hal 294)
Tetapi jika dibandingkan dengan keuntungannya,
kerugian sediaan tablet jauh lebih sedikit sehingga sediaan tablet merupakan
sediaan yang paling banyak dijumpai di perdagangan.
2.4. METODE
PEMBUATAN TABLET
Sediaan tablet ini dapat dibuat
melalui tiga macam metode, yaitu granulasi basah, granulasi kering, dan kempa
langsung. Pemilihan metode pembuatan sediaan tablet ini biasanya disesuaikan
dengan karakteristik zat aktif yang akan dibuat tablet, apakah zat tersebut
tahan terhadap panas atau lembab, kestabilannya, besar kecilnya dosis, dan lain
sebagainya. Berikut merupakan penjelasan singkat dari ketiga macam metode
tersebut :
1.
Granulasi Basah
Granulasi Basah yaitu memproses campuran partikel zat aktif dan
eksipien menjadi partikel yang lebih besar dengan
menambahkan cairan pengikat dalam jumlah yang tepat
sehingga terjadi massa lembab yang dapat digranulasi. Metode ini biasanya digunakan apabila zat aktif tahan terhadap lembab dan
panas. Umumnya untuk zat aktif yang sulit dicetak
langsung karena sifat aliran dan kompresibilitasnya tidak
baik. Prinsip dari metode granulasi basah adalah membasahi
masa tablet dengan larutan pengikat teretentu sampai mendapat tingkat kebasahan tertentu pula, kemudian masa basah tersebut digranulasi.
Metode ini membentuk granul dengan cara mengikat serbuk dengan suatu
perekat sebagai pengganti pengompakan, tehnik ini membutuhkan
larutan, suspensi atau bubur yang mengandung pengikat
yang biasanya ditambahkan ke campuran serbuk atau dapat
juga bahan tersebut dimasukan kering ke dalam campuran serbuk dan cairan dimasukan
terpisah. Cairan yang ditambahkan memiliki peranan yang
cukup penting dimana jembatan cair yang terbentuk di antara
partikel dan kekuatan ikatannya akan meningkat bila jumlah cairan yang ditambahkan meningkat, gaya tegangan permukaan dan tekanan kapiler
paling penting pada awal pembentukan granul, bila cairan
sudah ditambahkan pencampuran dilanjutkan sampai tercapai
dispersi yang merata dan semua bahan pengikat sudah
bekerja, jika sudah diperoleh massa basah atau lembab maka massa dilewatkan pada ayakan dan diberi tekanan dengan alat penggiling
atau oscillating granulator tujuannya agar terbentuk granul sehingga
luas permukaan meningkat dan proses pengeringan menjadi lebih cepat, setelah
pengeringan granul diayak kembali ukuran ayakan tergantung pada alat penghancur
yang dugunakan dan ukuran tablet yang akan dibuat.
Keuntungan
metode granulasi basah :
1.
Memperoleh aliran yang baik
2.
Meningkatkan kompresibilitas
3. Untuk
mendapatkan berat jenis yang sesuai
4.
Mengontrol pelepasan
5. Mencegah
pemisahan komponen campuran selama proses
6. Distribusi keseragaman kandungan
7. Meningkatkan kecepatan disolusi
6. Distribusi keseragaman kandungan
7. Meningkatkan kecepatan disolusi
Kekurangan
metode granulasi basah
1. Banyak
tahap dalam proses produksi yang harus divalidasi
2. Biaya
cukup tinggi
3. Zat aktif
yang sensitif terhadap lembab dan panas tidak dapat dikerjakan
dengan cara
ini. Untuk zat termolabil dilakukan dengan pelarut non air
2. Granulasi
Kering
Granulasi Kering disebut juga
slugging, yaitu memproses partikel zat aktif dan eksipien dengan mengempa
campuran bahan kering menjadi massa padat yang selanjutnya dipecah lagi untuk
menghasilkan partikel yang berukuran lebih besar dari serbuk semula (granul).
Prinsip dari metode ini adalah membuat granul secara mekanis, tanpa bantuan
bahan pengikat dan pelarut, ikatannya didapat melalui gaya. Teknik ini yang
cukup baik, digunakan untuk zat aktif yang memiliki dosis efektif yang terlalu
tinggi untuk dikempa langsung atau zat aktif yang sensitif terhadap pemanasan
dan kelembaban.
Pada proses ini komponen–komponen
tablet dikompakan dengan mesin cetak tablet lalu ditekan ke dalam die dan dikompakan
dengan punch sehingga diperoleh massa yang disebut slug, prosesnya disebut
slugging, pada proses selanjutnya slug kemudian diayak dan diaduk untuk
mendapatkan granul yang daya mengalirnya lebih baik dari campuran awal bila
slug yang didapat belum memuaskan maka proses diatas dapat diulang. Dalam
jumlah besar granulasi
kering dapat juga dilakukan pada
mesin khusus yang disebut roller compactor yang memiliki kemampuan memuat bahan
sekitar 500 kg, roller compactor memakai dua penggiling yang putarannya saling
berlawanan satu dengan yang lainnya, dan dengan bantuan tehnik hidrolik pada
salah satu penggiling mesin ini mampu menghasilkan tekanan tertentu pada bahan
serbuk yang mengalir dintara penggiling.
Metode ini
digunakan dalam kondisi-kondisi sebagai berikut :
• Kandungan
zat aktif dalam tablet tinggi
• Zat aktif
susah mengalir
• Zat aktif
sensitif terhadap panas dan lembab
Keuntungan
cara granulasi kering adalah:
• Peralatan
lebih sedikit karena tidak menggunakan larutan pengikat, mesin
pengaduk
berat dan pengeringan yang memakan waktu
• Baik untuk
zat aktif yang sensitif terhadap panas dan lembab
•
Mempercepat waktu hancur karena tidak terikat oleh pengikat
Kekurangan
cara granulasi kering adalah:
• Memerlukan
mesin tablet khusus untuk membuat slug
• Tidak
dapat mendistribusikan zat warna seragam
• Proses
banyak menghasilkan debu sehingga memungkinkan terjadinya
kontaminasi
silang
3. Metode
Kempa Langsung
Metode Kempa Langsung, yaitu
pembuatan tablet dengan mengempa langsung campuran zat aktif dan eksipien
kering.tanpa melalui perlakuan awal terlebih dahulu. Metode ini merupakan
metode yang paling mudah, praktis, dan cepat pengerjaannya, namun hanya dapat digunakan
pada kondisi zat aktif yang kecil dosisnya, serta zat aktif tersebut tidak
tahan terhadap panas dan lembab. Ada beberapa zat berbentuk kristal seperti
NaCl, NaBr dan KCl yang mungkin langsung dikempa, tetapi sebagian besar zat
aktik tidak mudah untuk langsung dikempa, selain itu zat aktif tunggal yang
langsung dikempa untuk dijadikan tablet kebanyakan sulit untuk pecah jika
terkena air (cairan tubuh). secara umum sifat zat aktif yang cocok untuk metode
kempa langsung adalah; alirannya baik, kompresibilitasnya baik, bentuknya
kristal, dan mampu menciptakan adhesifitas dan kohesifitas dalam massa tablet.
Sedangkan keuntungan metode kempa langsung yaitu :
• Lebih ekonomis karena validasi proses lebih sedikit
• Lebih singkat prosesnya. Karena proses yang
dilakukan lebih sedikit, maka waktu yang diperlukan untuk menggunakan metode
ini lebih singkat, tenaga dan mesin yang dipergunakan juga lebih sedikit.
• Dapat digunakan untuk zat aktif yang tidak tahan
panas dan tidak tahan lembab
• Waktu hancur dan disolusinya lebih baik karena tidak
melewati proses granul, tetapi langsung menjadi partikel. tablet kempa langsung
berisi partikel halus, sehingga tidak melalui proses dari granul ke partikel
halus terlebih dahulu.
1 comments:
test coment
Post a Comment