Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT)
merupakan suatu metoda pemisahan canggih dalam analisis farrnasi yang dapat digunakan
sebagai uji identitas, uji kemumian dan penetapan kadar. Titik beratnya adalah
untuk analisis senyawa-senyawa yang tidak mudah menguap dan tidak stabil pada
suhu tinggi, yang tidak bisa dianalisis dengan Kromatografi Gas. Banyak senyawa
yang dapat dianalisis, dengan KCKT mulai dari senyawa ion anorganik sampai
senyawa organik makromolekul. Untuk analisis dan pemisahan obat /bahan obat
campuran rasemis optis aktif dikembangkan suatu fase pemisahan kiral (chirale
Trennphasen) yang mampu menentukan rasemis dan isomer aktif.
Pada Farmakope Indonesia Edisi III Tahun
1979 KCKT belum digunakan sebagai suatu metoda analisis baik kualitatif maupun
kuantitatif. Padahal di Farmakope negara-negara maju sudah lama digunakan,
seperti Farmakope Amerika Edisi 21 (United State of Pharmacopoeia XXI),
Farmakope Jerrnan Edisi 10 (Deutches Arzneibuch 10).
Pada Farmakope Indonesia Edisi IV Tahun
1995 sudah digunakan KCKT dalam analisis kualitatif maupun kuantitatif dan uji
kemumian sejumlah 277 (dua ratus tujuh puluh tujuh) obat/bahan obat. Perubahan
yang sangat spektakuler dari Farmakope Indonesia Edisi IV Tahun 1995 ini menunjukkan
bahwa Pemerintah Indonesia melalui Departemen Kesehatan Republik Indonesia dan
Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan benar-benar telah mengikuti
perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi canggih dalam bidang
analisis obat.
Walaupun disadari biaya yang dibutuhkan untuk analisis dengan KCKT
sangat mahal, namun metoda ini tetap dipilih untuk digunakan menganalisis 277
jenis obat / bahan obat karena hasil analisis yang memiliki akurasi dan presisi
yang tinggi, waktu analisis cepat. Dapat dilihat Daftar
Obat-obat yang Penetapan Kadamya dengan KCKT yang tercantum dalam Farmakope
Indonesia Edisi IV Tahun 1995.
0 comments:
Post a Comment