Obat pertama dari kelompok propionat(1969) ini
adalah NSAID yang paling banyak digunakan, berkat efek sampingnya relatif
ringan dan status OTC-nya di kebanyakan negara. Zat ini merupakan campuran
resemis, dengan bentuk dextro yang aktif. Daya analgetik dan antiradangnya
cukup baik.
Farmakologi dan Indikasi
Farmakologi
Ibuprofen adalah NSAID yang memiliki aktivitas
analgetika dan antipirretik. Merupakan inhibitor nonselektif cyclo-oxygenase-1
( COX-1) dan COX-2 dan mengubah fungsi platelet secara reversibel
dan
memperpanjang pendarahan.
Farmakokinetik
Level serum 10mg/L ( 48 mol/L untuk efek antipiretik. Konsentrasi serum
diatas 200 mg/L (971 mmol/L) satu jam setelah overdosis akut kemungkinan karena
keracunan hebat (apnea, metabolik acidosis, dan koma ). Secara cepat diabsorbsi
dari GIT dengan bioavailabilitas diatas 80%. Level serum puncak pada anak-anak
17-42 mg/L (82-204 mol/L) setelah pemberian dosis 5mg/kg dan 25-53 mg/L
(121-257 mol/L) setelah dosis 10mg/kg dicapai pada 1,1 kurang lebih 0,3 jam.
Terikat kuat, lebih dari 99% dengan plasma protein; di metabolisme paling
sedikit 2 metaboit in aktif
Dosis Dan Pemakaian
Per Oral untuk nyeri rngan sampai sedang 400 mg q
4-6 jam jika perlu. PO untuk primary dysmenorrhea 400 mg q 4 jam jika perlu. PO
rematoid arthritis dan osteoarthritis 400-800 mg tid atau qid, sampai maksimum
3,2 g/hari
Kontra indikasi
Sindrom polip nasal, angiodema, bronkhopastik
Adverse Reactions
Gastric distress, pendarahan, diare, vomiting,
dizzines dan skin rash kadang terjadi. GI ulserasi (semua NSAIDs beresiko
tinggi terjadi dengan dengan dosis tinggi) dan retensicairan telah dilaporkan.
Ibuprofen kadang juga menyebabkan gangguan renal, khususnya bagi pasien yang
telah mempunyai penyakit ginjal, CHF,atau sirosis. Kadang meski jarang, juga
dilaporkan terjadi sedikit peningkatan waktu pendarahan , ensim – ensim dihati
, lymphopenia , agranulositosis, anema aplastik, dan meningitis aseptic.
Interaksi obat
NSAIDs kemungkinan menghambat respon
antihipertensi dari ACE inhibitor, beta bloker, deuritik,. Selama terapi dengan
menggunakan antikoagulan ada kemungkinan terjadi GI bleeding dan efek
antiplatelet NSAIDs dapat meningkatkan resiko bleeding. NSAIDs dapat menurunkan
klirens renal dari litium. Beberapa NSAIDs (terutama indometasin dan
ketoprofen) menurunkan klirens metotresat. Indometasin (dan kemungkinan NSAIDs
lainnya) dapat menurunkan fungsi renal.
Intruksi Pasein
Obat dapat diminum bersama makanan, susu, atau
antasid untuk memini,alkan gangguan lambung. Laporkan bila ada gejala
gastrointestinal ulceration atau pendarahan, gangguan kulit , tambah berat
badan, atau edema. Serangan pusing dapat terjadi ; gunakan secara hati – hati.
Pencegahan
Hindari selma kehamilan gangguan secara hati –
hati pada penderita penyakit ginjal, CHF atau sirosis, riwayat penyakit ulser
atau pendaraha; atau beresiko terjadi penyakit peptic ulser.
Parameter Monitoring
Monitor kekurangan darah, berat meningkat dan
fungsi renal selama penggunaan jangka panjang.
Bentuk Sediian
Cap 200, 400mg; chew tab 50 , 100mg; tab
100,200,400,600,800mg ; Drp 40mg/ml; susp 20,40mg/ml
Paten / Dagang
Ibuprofen (kaple 200mg;400mg) ; nofena(kaplet
200mg); arthrifen (tablet salut 200mg); prosis (tablet kunyah 100mg; kaplet
salut 200mg; suspensi 100mg/5ml; sirop forte 200mg/5ml).
0 comments:
Post a Comment