1.
Metode Ekstraksi
Proses
ekstraksi dapat dilakukan dengan berbagai macam teknik, antara lain:
a.
Maserasi
Maserasi
adalah cara ekstraksi yang paling sederhana. Bahan simplisia yang dihaluskan
sesuai dengan syarat farmakope (umumnya terpotong-terpotong atau berupa serbuk
kasar) disatukan dengan bahan pengekstraksi. Selanjutnya rendaman tersebut
disimpan terlindung cahaya langsung (mencegah reaksi yang dikatalis cahaya atau
perubahan warna) dan dikocok berulang-ulang (kira-kira 3 kali sehari). Waktu
lamanya maserasi berbeda-beda, masing-masing farmakope mencantumkan 4-10 hari.
Secara teoritis pada suatu maserasi tidak memungkinkan terjadinya ekstraksi
absolut. Semakin besar perbandingan simplisia terhadap cairan pengekstraksi,
akan semakin banyak hasil yang diperoleh (Voight, 1995).
b.
Perkolasi
Perkolasi
dilakukan dalam wadah berbenruk silindris atau kerucut (perkulator) yang memiliki
jalan masuk dan keluar yang sesuai. Bahan pengekstaksi yang dialirkan secara
kontinyu dari atas, akan mengalir turun secara lambat melintasi simplisia yang
umumnya berupa serbuk kasar. Melalui penyegaran bahan pelarut secara kontinyu,
akan terjadi proses maserasi bertahap banyak. Jika pada maserasi sederhana
tidak terjadi ekstraksi sempurna dari simplisia oleh karena akan terjadi
keseimbangan kosentrasi antara larutan dalam seldengan cairan disekelilingnya,
maka pada perkolasi melalui simplisia bahan pelarut segar perbedaan kosentrasi
tadi selalu dipertahnkan. Dengan demikian ekstraksi total secara teoritis
dimungkinkan (praktis jumlah bahan yang dapat diekstraksi mencapai 95%)
(Voight,1995).
c.
Sokletasi
Sokletasi
dilakukan dengan cara bahan yang akan diekstraksi diletakkan dalam kantung
ekstraksi (kertas, karton, dan sebagainya) dibagian dalam alat ekstraksi dari
gelas yang bekerja kontinyu (perkulator). Wadah gelas yang mengandung kantung
ndiletakkan diantar labu penyulingan dengan pendingin aliran balik dan
dihubungkan dengan labu melalui pipa. Labu tersebut berisi bahan pelarut yang
menguap dan mencapai kedalam pendingin aliran balik melalui pipet yang
berkodensasi didalamnya. Menetes ketas bahan yang diekstraksi dan menarik
keluar bahan yang diekstraksi. Larutan berkumpul didalam wadah gelas dan
setelah mencapai tinggi maksimalnya, secara otomatis dipindahkan kedalam labu.
Dengan demikian zat yang terekstraksi terakumulasi melaui penguapan bahan
pelarut murni berikutnya (Voight, 1995).
4 comments:
infonya bagus, tp tampilannya bnyak yg mengganggu sehingga baca infonya susah. Pikirkan lgi mbak,
Btw, thx infonya ya.
kak.. boleh tau judul buku dari pengarang Voigt itu siapa? terimakasih sebelumnya :)
Siapa pengarang buku Voight tersebut?? Bisa tuliskan identitas bukunya?
Trim's infox.
Searching saja sesuai keterangan pengarang dan tahun terbit buku
Post a Comment