A.
Pengertian
Kelelahan Otot
Kelelahan
otot adalah suatu keadaan yang terjadi setelah kontraksi otot yang kuat dan
lama , di mana otot tidak mampu lagi berkontraksi dalam jangka waktu tertentu.
Kelelahan otot menunjuk pada suatu proses yang mendekati definisi fisiologik
yang sebenarnya yaitu berkurangnya respons terhadap stimulasi yang sama. Kelelahan
otot secara umum dapat dinilai berdasarkan persentase penurunan kekuatan otot,
waktu pemulihan kelelahan otot, serta waktu yang diperlukan sampai terjadi
kelelahan. Kelelahan dapat diklasifikasikan menjadi kelelahan yang berlokasi di
sistem saraf pusat yang dikenal dengan kelelahan pusat dan kelelahan yang
berlokasi di luar sistem saraf pusat yang dikenal dengan kelelahan perifer.
a. Kelelahan Pusat
Kelelahan pusat disebabkan karena
kegagalan sistem saraf pusat merekrut jumlah dan mengaktifkan motor unit yang
dilibatkan dalam kontraksi otot. Padahal kedua hal tersebut berperan dalam
besarnya potensial yang dihasilkan selama kontraksi otot. Dengan demikian, berkurangnya
jumlah motor unit dan frekuensi pengaktifan motor unit menyebabkan berkurangkan
kemampuan kontraksi otot.
b. Kelelahan Perifer
Kelelahan
perifer merupakan kelelahan yang disebabkan karena faktor di luar sistem saraf
pusat. Kelelahan perifer tersebut disebabkan ketidakmampuan otot untuk
melakukan kontraksi dengan maksimal yang disebabkan oleh beberapa faktor
diantaranya adalah gangguan pada kemampuan saraf, kemampuan mekanik kontraksi
otot, dan kesediaan energi untuk kontraksi. Kelelahan pada gangguan saraf
merupakan gangguan neuromuscular junction, ketidakmampuan sarcolemma
mempertahankan konsentrasi Na+ dan K+ sehingga menurunkan depolarisasi sel dan
amplitudo potensial aksi. Gangguan pada saraf tersebut akan berdampak pada berkurangnya
kemampuan perambatan impuls dan ketidakmampuan membran otot untuk mengkonduksi
potensial aksi. Gangguan perambatan impuls sehingga menuntut frekuensi stimulus
yang tinggi.
B.
Mekanisme Kelelahan Otot (Fatigue)
Kontraksi
merupakan hal terpenting dariotot. Hal ini berkaitan dengan penggunaan adenosin
triposphate (ATP) sebagaienergi kontraksi. Mekanisme kontraksi otot berlangsung
melalui daur reaksi yang kompleks. Hal ini dapat dijelaskan melalui teori pergeseran
filamen (sliding filament theory).
Keseluruhan proses membutuhkan energi yang diperoleh dari ATP yang disimpan
dalam kepala miosin. Tahapan kontraksi otot hingga relaksasi. Pada neuromuscular junction,
asetilkolin dilepaskan dari synaptic terminal menuju reseptor dalam sarkoma. Hasil perubahan potensial
transmembran dari serabut otot akan menghasilkan pontensial aksi yang menyebar
melintasi seluruh permukaan dan sepanjang tubulus T. Retikulum sarkoplasma melepaskan
cadangan ion kalsium, sehingga meningkatkan konsentrasi kalsium di sarkoplasma
dan sekitar sarkomer. Ion Kalsium berikatan dengan
troporin dan menghasilkan perubahan orientasi kompleks troponin-tropomiosin
yang terlihat pada bagian yang aktif dari aktin, meosin cross bridge terbentuk pada saat kepala miosin berikatan
dengan bagian yang aktif. Kontraksi
otot dimulai sebagai siklus yang berulang dari meosin cross bridge. Siklus ini terjadidengan adanya hidrolisa ATP.
Proses ini menimbulkan pergeseran filamen dan pemendekan serabut otot. Pontensial aksi dibangkitkan dengan
adanya pemecahan asetikolin oleh asitilkolinesterase. Retikulum sarkoplasma akan menyerap
kembali ion kalsium sehingga konsentrasi ion kalsium menuru. Saat mendekati fase istirahat,
kompleks troponin-tropomiosin akan kembali ke posisi awal. Sehingga mencegah
interaksi cross bridge lebih lanjut. Tanpa interaksi cross bridge lebih
lanjut maka pergeseran filamen tidak akan timbul dan kontraksi akan berhenti. Relaksasi otot akan terjadi dan otot
akan kembali secara pasif pada resting lenght.
Selama ATP
tersedia daur tersebut dapat terus berlangsung. Pada keaadan kontraksi, ATP
yang tersedia didalam otot akan habis
terpakai 1 detik. Oleh karena itu ada jalur metabolisme produktif yang menghasilkan ATP. ATP dengan bantuan
kretin kinase akan segera menjadi kretin pospat. Persediaan kretin pospan ini
hanya cukup untuk beberapa detik, selanjutnya ATP diperoleh dari posforilasi
oksidatif. Apabila oksigen tidak cukup maka asam piruvat akan diubah menjadi
asam laktat, yang apabila menumbuk akan terjadi kelelahan otot.
Selama latihan berat banyak oksigen dibawah
kedalam otot, tetapi oksigen yang mencapai sel otot tidak cuku. Asam laktat
akan menumbuk dan berdifusi ke dalam cairan jaringan dan darah. Keberadaan asam
laktat di dalam darah akan merangsang pusat pernafasan sehingga frekuensi dan
kedalaman napas pun meningkat. Hal ini berlangsung terus-menerus, bahkan
setelah kontrasi itu selesai sampai jumlah oksigen cukup untuk memungkinkan sel
otot dan hati mengoksidasi asam laktat dengan sempurna menjadi glikogen.
C.
Faktor- Faktor Penyebab Kelelahan
Otot
1.
Penumpukan asam laktat
Terjadinya kelelahan otot yang
disebabkan oleh penumpukan asam laktat telah lama dicurigai. Penumpukan asam
laktat pada intramuscular dengan menurunnya puncak tegangan (ukuran darikelelahan
pabila rasio
asam laktat pada otot merah dan otot putih meningkat, puncak tegangan otot
menurun. Jadi bisa diartikan bahwa besarnya kelelahan pada serabut-serabut otot
putih berhubungan dengan besarnya kemampuan mereka untuk membentuk asam laktat.
Pendapat bahwa penumpukan asam laktat menyertai didalam proses kelelahan
selanjutnya diperkuat oleh fakta dimana dua mekanismesecara fisiologi yang
karenanya asam laktat menghalang-halangi fungsi otot. Kedua mekanisme tersebut
tergantung kepada efek asam laktat pada pH intra selular atau konsentrasi ion
hydrogen (H). Dengan meningkatnya asam
laktat, konsentrasi H meningkat, dan pH menurun. Di pihak lain, peningkatan
konsentrasi ion H menghalangi proses rangkaian eksitasi, oleh menurunnya
sejumlah Ca yang dikeluarkan dari reticulum sarkoplasma dan gangguan kapasitas
mengikattroponin. Peningkatan konsentrasi ion H juga menghambat kegiatan
fosfofruktokinase, enzim kunci yang terlibat di dalamanaerobic glikolisis.
Demikian lambatnya hambatan glikolisis, mengurangi penyediaan ATP untuk energi.
2.
Pengosongan penyimpanan ATP dan PC
Karena ATP merupakan sumber energi
secara langsung untuk kontraksi otot, dan PC dipergunakan untuk Resintesa ATP
secepatnya, pengosongan Fosfagen intraseluler mengakibatkan kelelahan.
Bahwa kelelahan tidak berasal dari rendahnya fosfagen didalam otot . Penelitian
terhadap otot katak yang dipotong pada otrot sartoriusnya. Sebagai contoh,
telah diingatkan bahwa selama kegiatan kontraksi, konsentrasi ATP didaerah
miofibril mungkin lebih berkurang daripadadalam otot keseluruhan. Oleh karena
itu, ATP menjadi terbatas didalam mekanisme kontraktil, walaupun hanya terjadi
penurunan yang moderat dari jumlah total ATP didalam otot. Kemungkinan yang
lain adalah bahwa hasil energi didalam pemecahan ATP lebih sedikit dari jumlah
ATP yang tersedia didalam batas-batas untuk kontreaksi otot. Alasan dari
penurunan ini mungkin dihubungkan dengan peningkatan konsentrasi ion H dalam
jumlah kecil sampai besar didalamintraseluler, dan merupakan penyebab utama
dari penumpukan asam laktat.
3.
Pengosongan Simpanan Glikogen Otot
Seperti halnya dengan asam laktat
dan kelelahan , hubungan sebab akibat antara pengosongan glikogen ototdan
kelelahan otot tidak dapat ditentukan dengan tegas . Faktor-faktor lain yang
berhubungan dengan kelelahan selama periode latihan yang lama . Rendahnya
tingkatan/level glukosa darah, menyebabkan pengosongan cadangan glikogen hati.
Kelelahan otot lokal disebabkan karena pengosongan cadangan glikogen otot.
6 comments:
sumbernya dari mana?? kalo mau lebih baik lagi tolong disertakan sumbernya juga. terima kasih
blog nya tolong jangan pakai gambar yang menutupi, sehingga pembaca sulit untuk membacanya.
sumbernya dari mana ya untuk definsi dll?
Post a Comment